Surabaya, NewsPelangi.co.id
Komisi D bidang kesejahteraan rakyat DPRD Kota Surabaya, melakukan Jaringan aspirasi masyarakat (Reses) pada masa reses tahun sidang ketiga, masa persidangan pertama tahun anggaran 2022.
Hadir dalam kegiatan reses kali ini, Wakil sekretaris DPC PDI Perjuangan, Para kader, RT, Pengurus Ranting dan perwakilan warga. Bertempat di Jl Gayungan 8 no 14 Surabaya. Proses reses dilakukan secara daring (Vidio confrence) dan fisik (tatap muka), dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.pada Senin (21/02/2022).
Untuk diketahui, melalui Kegiatan reses ini dilakukan guna mendengarkan secara langsung aspirasi yang ada di masyarakat serta melaksanakan fungsi pengawasan. Sehingga nantinya bisa diambil sebuah keputusan yang terbaik. Termasuk usulan pembangunan yang ada di daerah masing-masing.
Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya, Ahmad Hidayat juga hadir dalam reses melalui Video Conference (Daring).
“PDI Perjuangan melalui kader – kadernya di Eksekutif seperti walikota Eri Cahyadi , Wakil Walikota Armuji dan legislatif kebetulan untuk Kecamatan Gayungan di wakili oleh Ibu Dyah Katarina mampu memperjuangkan hingga merealisasikan Aspirasi rakyat , seperti kenaikan Honor Modin serta akses pendidikan bagi siswa MBR,” Ujar Ahmad Hidayat.
Anggota DPRD Kota Surabaya, komisi D, Dyah Katarina S.Psi, M.Si, mengatakan, banyak menerima aspirasi masyarakat yang meliputi beberapa hal. Mulai Keluhan para kader kesehatan, MBR, Pembangunan infrastruktur dan masalah lainnya.
“Di Reses kali ini sebetulnya juga ada sebagian permasalahan yang tidak berkaitan dengan komisi saya, tapi ini masukan yang luar biasa bagi saya” ucap Dyah
Salah satunya, kesalahan pendataan penduduk dan ini merupakan upaya masukan buat Pemkot, entah untuk apa, itu untuk mengatasinya dicari solusinya.
“Nanti saya sampaikan kepada dinas terkait dan pasti ada caranya, nanti kita harus punya formatnya yang ini bagaimana supaya tidak merugikan warga itu,” tegasnya.
lanjut Dyah mengatakan, Kalau keluhan-keluhan dari kader mengenai tugas bumantik, mengeluh tentang rompi.
“Sampaikan saja, seperti itu harus berani jangan takut kewajiban pemerintah kota untuk pengadaan rompi,Saat disuruh membuat laporan dengan berfoto menggunakan rompi dan kader bumantik blm punya..ya harus berani bilang kalau tidak ada rompi,” imbuhnya
Ia menambahkan, mengenai keluhan masyarakat terkait mulai dari usulan pengajuan pembangunan infrastruktur pembangunan dan yang lainnya yang tertunda atau yang belum terealisasi di karenakan pandemi, itu perlu di refresh dan diajukan lagi.
Ada juga permasalahan yang ruwet, tentang pembangunan di atas saluran, yang dibilang masalah ini sudah lama, artinya ada ketidakberanian tempat untuk bertindak tegas kepada warga yang sudah melanggar yang menumpang di atas irigasi, alasannya Karena bangunan itu sudah lama,” ujar Dyah Katarina S.Psi, M.Si.
Harapan dalam reses ini, Pemkot Surabaya bisa benar-benar memenuhi apa yang diharapkan warga, sesuai dengan usulan warga, jadi apa yang tertunda kemarin bisa terlaksana,
“Setidaknya dengan acara Reses ini, kita bisa memberikan edukasi kepada warga dan bisa mendengarkan keluhan dan aspirasi warga untuk diarahkan kepada dinas terkait,” harapnya.
(bn,Yi)