Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

MENTERI SUHARSO MENGATAKAN PEREKONOMIAN INDONESIA AKAN REBOYND PADA TRIWUL KEDUA 2021

Senin, 31 Mei 2021 | Mei 31, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-08-14T18:32:19Z

JAKARTA, newspelangi.co.id

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menghadiri Rapat Kerja Badan Anggaran dengan Pembahasan Pendahuluan RAPBN 2022 dan RKP 2022, di Gedung DPR RI, Senin (31 Mei 2021).

Usai menghadiri pertemuan tersebut, Menkeu mengatakan ekonomi China telah pulih sejak kuartal kedua tahun 2020, seiring dengan pengendalian Covid-19, sementara itu ekonomi Amerika Serikat mulai tampak pulih pada kuartal pertama tahun 2021, dengan pengendalian Covid-  19 kasus karena vaksinasi besar-besaran.

“Saat ini kasus Covid-19 di Indonesia berada dalam tren menurun, namun perlu diwaspadai risiko meningkat pasca Lebaran, perlu dilakukan pengujian secara masif untuk mengantisipasi arus balik mudik dan hari raya pasca Lebaran.  mengingat angka kepositifan nasional dan Jawa relatif tinggi, ”kata Menkeu.

Menkeu menambahkan, perekonomian Indonesia diperkirakan mulai rebound pada kuartal kedua 2021, asalkan kasus Covid-19 dapat terus terkontrol dengan baik.

Selain membahas prospek perekonomian Indonesia tahun 2021, Menkeu juga memaparkan sejumlah target pembangunan, antara lain target penurunan Gas Rumah Kaca, target kenaikan Nilai Tukar Petani di tahun 2022 dan target kenaikan Nilai Tukar Nelayan di Indonesia.  2022.

Target penurunan emisi gas rumah kaca pada tahun 2022 sebesar 26,87%, Menkeu menjelaskan diharapkan kegiatan ekonomi dan sosial dapat bangkit kembali.  Hal ini kemudian berdampak pada laju peningkatan emisi GRK yang cukup signifikan pada tahun 2022. Aksi pembangunan rendah karbon, seperti reboisasi, restorasi gambut, dan pengembangan energi terbarukan serta efisiensi energi, perlu terus ditingkatkan guna mencapai transformasi ke arah yang lebih  ekonomi hijau yang ramah lingkungan.

Selanjutnya Nilai Tukar Petani pada tahun 2022 ditargetkan pada 102–104.  Dengan nilai NTP ini menunjukkan kesejahteraan yang stabil.

Kebijakan menjaga NTP dilakukan dengan cara menjamin ketersediaan input pertanian, pembentukan korporasi petani dan nelayan, sentra produksi pangan (food estate, pengembangan sentra produksi pangan berbasis digital pertanian, efisiensi distribusi pangan melalui penguatan konektivitas produksi (  jalan pertanian) dan sistem logistik makanan, mempercepat transformasi platform e-niaga pertanian / rantai pasokan online, dan pemrosesan utama pangan dan produksi pertanian.

Selain itu, Menkeu menyampaikan target Nilai Tukar Nelayan pada tahun 2022 sebesar 102-105.  Upaya peningkatan kegiatan usaha perikanan dalam rangka peningkatan NTN dilakukan dengan meningkatkan produksi dan produktivitas kelautan dan perikanan melalui penyediaan sarana dan prasarana bagi pelaku usaha perikanan serta digitalisasi usaha kelautan dan perikanan, penguatan rantai pasok hasil perikanan, mengembangkan sentra produksi kelautan dan perikanan melalui pembangunan desa, desa perikanan, penguatan kelembagaan pelaku usaha perikanan, perlindungan pelaku usaha perikanan, serta pendampingan dan penyuluhan.

(Yi,nu/red)

×
Berita Terbaru Update