Sabtu.16/10/2021. Pelaksanaan pekerjaan proyek asal kuotaku Tak Tampilkan Plang Papan Nama Anggaran Dana Secara Publik di Lapangan, Sewaktu dikerjakan oleh Pihak Rekanan pelaksana kontraktor Asal Banda Aceh, Di Duga Kuat Unsur Konspirasi...?
Terlaksananya Pekerjaan Proyek Asal Kuotaku tepatnya mulai dari Desa Perdamaian sampai dengan Desa Bukit Tempurung Kecamatan kota kuala Simpang kabupaten Aceh Tamiang Dugaan Kuat tidak Transparansi Secara Publik Kepada Masyarakat.
Sesuai informasi yang di dengar dari kalangan masyarakat luas di desa tersebut, tentang Anggaran Dana telah disalurkan mencapai Milyaran rupiah hanya dapat dikerjakan oleh pihak rekanan kontraktor asal dari banda aceh seperti yaitu drainase (Parit) selokan kecil, pemasangan batako jenis paving blok, rabat beton badan jalan lorong serta juga Pembangunan Taman serta Pembangunan Kantor kuotaku dan Taman Pendopo Unik, Tepat lokasinya di Desa Bukit Tempurung Kecamatan Kota, Kuala Simpang Aceh Tamiang.
Ketika awak media ini mencoba menghubungi salah seorang hubungan masyarakat (Humas) dari kuotaku berinisial WAN yang merangkap menjabat sebagai Datok (kades) perdamaian kecamatan kota kuala simpang kabupaten aceh tamiang, lewat selular whatsappnya meminta untuk menjelaskan asal usul Penyaluran Anggaran Dana yang telah dituangkan yang sedikit diketahui oleh Pihak Perangkat Desa tersebut,"saya hanya sebagai Humas saja di Program kuotaku, Fungsi saya sebagai Humas, misalnya ada yang ribut-ribut di Desa Saya, Saya yang menengahnya, kalau jalan ceritanya asal usul Anggaran Dana itu datangnya berasal dari Luar Negeri yang diserahkan oleh pihak pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang kantor Dinas PUPR, yang mempunyai program itu adalah dari kelompok kuotaku jumlah Anggaran Dananya sekitar sejumlah sepuluh Milliyar Rupiah kalau saya sebagai Humas tidak ada dapat apa-apa, Sementara yang masukkan bahan Materialnya saja adalah dari salah seorang Oknum Polisi yang berbisnis,"ucapnya wan setelah usai di konfirmasi terdengar oleh awak media ini, Rabu sekitar pukul.15.53.wib (11/8/2021), Beberapa bulan lalu.
Ironisnya sewaktu awak media ini menanyakan kepada salah seorang dari pihak kelompok kuotaku yang memiliki Program Pelaksanaan Pengguna Anggaran Dana Asal bantuan dari luar negeri, saat di konfirmasi lewat selularnya chat (WA) WhatsAppnya Pengawas berinisial Adon tidak memiliki respon apa pun begitu juga ketika di hubungi selularnya whatsappnya namun tidak aktif, status alamat kantor sekretariat kuotaku tersebut. Diduga pula tak jelas keberadaannya untuk di kabupaten Aceh Tamiang, Kamis sekitar pukul.08.38.wib (12/8/2021).
Menurut bung rusli karo-karo sebagai Pengurus Lembaga Badan Peserta Hukum (BPH) untuk Negara dan Masyarakat Reclaseering Indonesia (RI) Komisariat Wilayah (komwil) aceh, menanggapi dalam hal sistem kinerja Pihak Rekanan Kontraktor dan juga Aparat Penegak Hukum di NKRI ini,
"ini lah Para Pejabat di Jaman Sekarang sudah jelas -jelasnya sudah terima Gaji dari Negara, Masih juga bermain bisnis demi keuntungan Pribadi mereka masing-masing. Mau sampai kapan Negara ini bisa aman. Toh juga para Mafia Bisnisnya adalah Aparatur Negara sendiri,
Pantasan saja rakyat yang lemah semangkin lemah. Bagi yang cukup ilmu pande. Maksudnya ilmu pande mengakali rakyat yang bodoh atau yang kurang mampu didalam skep tersebut semangkin meraja lela di kabupaten aceh tamiang ini di Bumi NKRI kita ini, mau sampai kapan negara kita ini di jajah dengan orang-orang pande yang suka mengakali rakyat lemah, kalau sudah seperti ini siapa yang akan menindak lanjuti dalam hal kasus tersebut. Apa ada malaikat jibril yang menindak lanjutnya, mungkin tidak ada,"tandas tegasnya bung rusli karo-karo menjabarkan, 16/10/2021.sekitar pukul.11.34.wib.
(Purba/Tim,JC)