Jombang, NewsPelangi.co.id
DLH Kabupaten Jombang bekerjasama dengan Ecoton mengadakan kegiatan pelatihan bagi komunitas peduli lingkungan se Kabupaten Jombang, Sekitar 50 peserta meliputi pemerhati hutan, Komunitas Nelayan Sungai Brantas, Srikandi Brantas, Sanggar Hijau dan Polisi Air mengikuti acara diskusi dan pelatihan tentang Action Learning Peningkatan Partisipasi Perempuan Dalam Perlindungan Sungai dan Mata Air yang diselenggarakan di Halaman Kedai Tanah Senja, Wonosalam Jombang. Sabtu (8/10/2022).
Dalam kegiatan tersebut juga melibatkan Konsultan Lingkungan Hidup dari Belanda yang meyampaian materi tentang pentingnya Partisipasi Masyarakat dan Perempuan.
Christa Nooy Konsultan dari Makara Belanda menyampaikan dalam materinya, “pentingnya melibatkan masyarakat untuk berperan serta dalam upaya pengendalingan pencemaran sungai karena Karena masyarakat ini biasanya menjadi korban, atau sangat rentan terkena dampak dari pencemaran akan tetapi mereka tidak punya akses. Partisipasi gender sangat penting, karena sebenarnya Laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama.” Ujarnya
Saat ini christa memiliki Proyek kerjasama dengan pemerintah Indonesia dan belanda, Dalam project ini Christa sedang melakukan kajian bagaimana partisipasi perempuan saat ini, karena biasanya perempuan memiliki akses yang sedikit daripada laki-laki karena biasanya yang mengikuti forum resmi adalah laki-laki. Pada masalah sampah banyak anggapan pada umumnya perempuan yang paling bertanggung jawab, sebenarnya laki-laki atau perempuan mempunyai tanggung jawab yang sama.
“Yang bisa kita lakukan bersama untuk perempuan yaitu bisa melakukan patrol sungai, mengidentifikasi titik – titik pembuangan sampah liar, ikut berpartisipasi pembentukan atau penyusunan aturan dalam pembatasan sampah atau pengelolaan sampah.” Lanjut Christa Nooy.
Kepala Bidang Konservasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang Lilik Purwati.,ST.,MM dalam sambutannya mengatakan, “kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dlm Gerakan Peduli Lingkungan Hidup, meningkatkan partisipasi perempuan dalam perlindungan sumber mata air dan sungai khususnya di daerah hulu Wonosalam dan dalam rangka konservasi sumber mata air di Kabupaten Jombang.” katanya
Firly Mas’ulatul Jannah Peneliti Gender Ecoton mengatakan, “dalam pemulihan lingkungan, isu gender itu perlu dilibatkan, kenapa perlu dilibatkan? karena sebenarnya perempuan mempunyai keterkaitan dengan air. Perempuan dan anak sering mengalami berbagai masalah, seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, kekerasan dan sebagainya.” Jelasnya.
Firly melanjutkan, “Maka perlu adanya peningkatan kapasitas perempuan. Terdapat beberapa poin penting terkait hal tersebut meliputi pengalaman perempuan sebagai sumber pengetahuan, melakukan edukasi dan pelatihan kepada perempuan, memberikan ruang untuk perempuan berekspresi melalui pembentukan komunitas, dan pendampingan secara berkala pada komunitas perempuan. perempuan berperan aktif dalam penyelamatan lingkungan.” Tutupnya
Dalam sesi penutupan Direktur Eksekutif Ecoton Dr Daru Setyorini menyampaikan harapanya, “dalam adanya komunitas ini akan ada sinergi untuk pemantauan kualitas sungai brantas dari hulu hingga hilir dan tetap melestarikan sungai brantas. Untuk masa depan anak dan cucu kita nantinya.” Tandasnya
(bn)