Tapi hal tersebut sangat bertolak belakang pada apa yang terjadi di Desa Parerejo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan, sangat disayangkan dengan mengadakan acara gerak jalan beserta hiburan musik dangdut.
Masih acara kegiatan pastinya banyak orang yang berkerumun dan ditakutkan menyebabkan virus Omicron menyebar atau menular ke beberapa orang, dan ini tentunya mengabaikan instruksi Pemerintah secara terang-terangan, Minggu (20/02/22).
Diwaktu yang sama Kades Parerejo, Maskur, saat dikonfirmasi awak media menuturkan, bahwasannya itu acaranya warga dan desa cuma sekedar tau.
“Iya mas itu acara warga,” ucapnya di aplikasi WhatsApp.
Bahkan saat dimintai komentarnya perihal adanya acara yang mampu mengundang ratusan masa itu dirinya enggan menyebutkan secara gamblang.
Sementara itu ditempat terpisah, Camat Purwodadi, Fauzan saat dihubungi awak media dan dimintai keterangannya melalui pesan singkat WhatsApp perihal acara gerak jalan dan dangdutan, yang di wilayahnya yakni Desa Parerejo, yang bisa menimbulkan penyebaran virus varian baru Omicron, beliaunya menjawab, sudah konfirmasi sama Pak Kades.
“Sampean konfirmasi sama pak kades saja mas, mohon maaf saya di jalan barusan,” tandas Camat Purwodadi.
Tentunya atas pernyataan sikap dari kedua pemangku wilayah Purwodadi ini menimbulkan pertanyaan besar, Mengabaikan Virus Omicron ini memang ada atau hanya bualan belaka !??
(bn/kuh,Guh).