Surabaya, NewsPelangi.co.id
Tradisi sungkem merupakan sarana masyarakat Jawa untuk melatih kerendahan hati. sungkem sebagai simbol merendah dan menghormati pada orang yang lebih tua . Serta merupakan wujud terima kasih dari seorang anak kepada orang tua atau orang yang lebih tua.
Hal itulah yang menjadi tradisi di Pegasus Karate School sebelum melakukan lomba event. Setiap akan berangkat menuju ke pertandingan, para anak didik yang akan bertanding diwajibkan untuk sungkem dan membasuh kaki orang tua.
Hal itu diyakini sebagai kekuatan tersendiri sebelum melakoni pertandingan. tidak sedikit orang tua yang terharu sampai meneteskan air mata di acara sungkeman dan membasuh kaki Orang tua yang dilakukan di markas latihan Pegasus Karate School di daerah Kendangsari pada kamis 17 Maret 2022.
Sungkeman tersebut dilakukaan sebelum keberangkatan di event pertandingan karate di Madiun Jumat 18 Maret 2022.
Seperti yang disampaikan Sinpei Aditya Bimantara Putra atau yang biasa dipanggil Sinpei Bima, bahwa kegiatan sungkeman merupakan tradisi yang sudah lama dilakukan. “bukan kali ini saja, tapi sudah rutin (sungkeman dan basuh kaki) sebelum bertanding di segala event. Sudah lama dilakukan sebagai bentuk memohon restu serta doa orang tua”. Ungkap Sinpey Bima pada Kamis 17 Maret 2022.
“Selain berlatih keras, sungkeman Ini merupakan kunci kekuatan tersendiri atlet di Pegasus Karate School. Jadi bukan hanya berlatih fisik, tapi mental serta moral kita juga terapkan disini,” lanjut Bima
Sesudah melakukan sungkeman dan membasuh kaki orang tua, air yang buat membasuh tadi dibuat bekal untuk diminum. Hal itu diyakini Sinpei Bima sebagai kekuatan supranatural tersendiri. “Air bekas basuh kaki ibu menurut saya bisa menjadi energi positif tersendiri bagi atlet atlet kami yang akan bertanding. Dalam Sungkeman para atlet memohon maaf kepada orang tua serta memohon doa restu diberi kelancaran dalam bertanding. Dan Tradisi ini akan kami terus lestarikan Disini”. ujar Sinpei Bima.
Seperti yang dilakukan bunda rizky dan putri nya bernama Kartika. Bunda Rizky merasa terharu ketika putrinya melakukan sungkem dan membasuh kakinya, serta tak lupa untuk menyampaikan harapan kepada putrinya. “cuma bisa mendoakan semoga bisa menjadi juara dan menjadi yang terbaik”. Ungkap Bunda Rizky
Dan hasilnya terbukti semua atlet pegasus karate school menyabet hasil maksimal,juara di kejuaraan “piala bupati madiun karate bimari cup open championsip & eksibision 2022” di Caruban, madiun.
Berikut nama nama anak pegasus juara school yg menyabet juara diajang karate ini adalah Kartika maulidia ayu putri (12) pelajar kelas 6 SDN Ngagel 1 SBY,keysa Revalina Putri (12) pelajar kelas 6 SDN pacarkeling 5 SBY,Cantika Azzalea S (12) pelajar kelas 6 SDN percobaan SBY,Aditya Hanif Riski putra (14) pelajar SMPN 19 SBY,Achmad Rendy Okta firmansyah (14) pelajar SMPN 35 SBY,Muhammad Farrel Kaka fahresi (14) pelajar SMPN 49 SBY,Prisilio rizqullah (9) Pelajar kelas 3 SDN kendangsari II SBY,Darellio zebediah S.P (13) pelajar SMPN 1sby,Jonathan Demas Dirgantara (10) Kelas 4 SDN. KENDANG SARI 1 SBY,Stypen Pebriwanto sianipar (7) kelas 1 SDN rungkut kidul 1 SBY, Anantama Ilham Pranaya (7) Kelas 1 SDN RUNGKUT kidul 1 SBY, Dzaki Fikri Rizqullah
(10) kelas 4 SD Muhammadiyah 3 tambak Segaran SBY, Muhammad adli rizqullah ramadhan
(12) kelas 6 SDN MARGOREJO V SBY,Muhammad fadlan arkhan faturahman (8) kelas 2 SD MA’ARIF AL- FATTAH SBY,Rafli Setyawan Firmansyah (14) SMPN 9 SBY, Latiefah asyfa asmaul husna (10) kelas 3 SDN rungkut kidul 1 SBY, Sifa ratu ageng c.b.f (11) kelas 5 SDN rungkut kidul 1 SBY,Fanisa Rahmalia (13)kelas 6 Rungkut kidul 1 SBY,Aqilla Kahnza (11) kelas 5 SDN KENDANG SARI 1 SBY, Ibrahim Fadillah (12) pelajar SMPN 26 Surabaya , Ika inayah (9) Kelas 3 SDN Pakis 1 Surabaya, Marchello Arkadiego Jawar (11) pelajar di SDTK Pelita Permai Surabaya , Gilby Maleeq Aljibran (9) pelajar SDN Gadel 577 Tandes Surabaya.
Sang pelatih Shinpey Bima pun merasa kagum dengan perjuangan anak didiknya. “ini adalah kemenangan yg sangat berarti bagi anak didik saya yg slalu tekun giat berlatih,pantang menyerah & tidak lupa tradisi adatnya,” ujar sinpei Bima.
(Nda,bn).