Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kampung Warna Warni Begini Kondisi Sekarang Di Kota Malang

Senin, 18 April 2022 | April 18, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-18T13:05:25Z


Malang, NewsPelangi.co.id


Pada era ke emasannya Kampung Warna-warni Jodipan (KWJ) begitu santer dan identik sebagai icon destinasi wisata Kota Malang. Kini kondisi wisata kampung tepi sungai yang berada kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing ini kondisinya cukup memperihatinkan pasca Pandemi COVID-19.


Sebelum menjadi tempat wisata, kampung ini tak jauh berbeda dengan kampung-kampung bantaran sungai lain di Kota Malang. Hanya saja, kampung ini terkesan agak kumuh dan berada di tengah kota.


Karena di pinggir sungai, warga disini SDM nya rendah. Mayoritas perempuan di sini ibu rumah tangga dan kebanyakan suaminya kerja jadi kuli bangunan, sopir, jualan di warung sampai tukang becak,” ucap Soni Parin, Pengelola KWJ Kota Malang, Senin (18/4/2022).


Sejarah berdirinya Kampung Warna-warni (Pelangi) ini tak terlepas dari gagasan nyata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 2016 lalu. Kala itu mereka tengah melakukan KKN di kampung Jodipan ini dan menawarkan ide menjadikan kampung ini bersih dan berwarna.


“Waktu itu gak ada rencana untuk buat wisata, karena ide itu positif dan masyarakat menerima ya saya izinkan saja,” ungkapnya.


Tak berselang lama, sebuah perusahaan cat berkenan menjadi sponsor dan menggelontorkan catnya untuk kampung Jodipan. Alhasil, kampung ini menjelma menjadi jujukan wisatawan luar kota bahkan manca Negara.


Kampung Warna-warni Jodipan Kota Malang mencapai puncak kejayaannya pada tahun 2017 hingga 2019. Ribuan wisatawan bisa hilir mudik mampir ke Kampung Warna-warni ini dalam waktu satu hari saat akhir pekan. Kampung ini bahkan menjadi percontohan dan cikal bakal berdirinya 24 kampung tematik lainnya di Kota Malang. Mulai Kampung Tridi, Kampung Arema, Kampung Budaya Polowijen, hingga Kampung Kajoetangan Heritage Kota Malang.


Adanya wisata ini juga merubah gaya hidup warga setempat akan kebiasaan buang sampah sembarangan. Disebutkan, warga mulai peduli menjaga lingkungan dan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, jika wisata ini kotor maka wisatawan tak akan kembali.


“Adanya wisata ini segi ekonomi warga ada perubahan, mereka juga menjadi peduli lingkungan dan kerukunan warga tampak harmonis,” ungkap Muhamad Mahbub Salah seorang warga.

(Nda,Yi)

×
Berita Terbaru Update