Surabaya, NewsPelangi.co.id
Pemerintah memberikan kelonggaran masyarakat untuk mudik Lebaran di tahun 2022 ini, setelah meredanya jumlah penderita Covid 19.
Hal ini mendorong perusahaan pelayaran PT Dharma Lautan Utama (DLU) menyiapkan sebanyak 43 armada kapal untuk mengantisipasi kebutuhan mudik.
Owner DLU, Bambang Haryo Soekartono mengatakan sejak bulan lalu, perseroan telah melakukan berbagai antisipasi untuk menyambut adanya momen mudik yang paling dirindukan masyarakat saat Lebaran.
Kami sudah melakukan antisipasi dan persiapan untuk menyambut mudik dengan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Dirjen Perhubungan Laut, termasuk dengan regulator pelabuhan agar kita bisa memberikan pelayanan yang baik ketika terjadi lonjakan penumpang,” kata Bambang.
Bambang Haryo Soekartono juga menambahkan Guna mempersiapkan 3 event besar dimuali dari bulan maret, dengan diadakan nya Rakor (Rapat Koordinasi) ,Angkutan Logistik Menjelang Lebaran itu harus wajib disukseskan, Angkutan liburan sekolah dan semua pegawai harus diantisipasi , dan Angkutan Lebaran itu harus Wajib disiapkan armadanya tidak ada yang booking ,yang kedua yng harus disiapkan adalah sumber daya manusianya sendiri (SDM) 24 jam bekerja mulai bulan maret hingga akhir mei demi menyuseksaskan semua itu.
DLU sendiri tidak menaikan tarif kapal nya guna memperluas daya beli masyarakat ,DLU sendiri harga tarif paling terendah di dunia , jauh sekali dengan Pelni ,yang berada pada harga 375/mil, yang dibantu support 3 kali lipat dari pemerintah ,sedangkan kami sendiri perusahaan swasta yang tidak ada support dari pemerintah tapi tetap mempertahankan harga yang dianjurkan dari pemerintah sendiri, nantinya juga akan ada sedikit penurunan saat menjelang hari lebaran.
DlU juga menomersatukan kenyamanan dan keselamatan dari penumpang sendiri, mengupayakan untuk semaksimal mungkin buat penumpang , DLU sendiri merupakan tarif paling rendah diantara armada yang lain .
“Kami berkomitmen memberikan kenyamanan bagi penumpang selama perjalanan termasuk keamanan dari penularan COVID-19 melalui penerapan prokes ketat,” urainya.
(Yi,bn)
