Surabaya, NewsPelangi.co.id
Forum Bumbung Kosong ( FBK ), Mengundang beberapa gabungan Element/ organ pergerakan rakyat Suroboyo.
BERAS ( Bela Ares Suroboyo ), CKK Coblos Kotak Kosong, LASBOYO Laskar Arek Suroboyo, Majelis Perwakilan Rakyat Surabaya (MPRS), diadakan di Jl Kalibokor 123 Surabaya, Senin Menjelang Malam (30/9/2025).
Dalam diskusi dan dimoderatori oleh Yanto Ireng dari Forum Bumbung Kosong.
Mengerucutkan gerakan bersama rakyat Surabaya dengan tujuan yang sama yakni Bagaimana caranya mengalahkan PETAHANA dalam Pilkada Surabaya tahun 2024 ini.
Satriyo dan Diana Samar yang mewakili Calon Kotak Kosong (CKK) dan Atau Kolom Kosong. Mengemukakan " Tetap Mengikuti Pentahapan Pilkada Surabaya dengan semaksimal mungkin untuk memenangkan Bumbung Kosong, dengan mendirikan posko posko pemenangan di sekitar 139 titik, dan juga akan mengkonsolidasikan di 5 dapil di kota Surabaya.
Dengan tujuan untuk memudahkan sosialisasi pada warga tentang memilih Kotak Kosong ".
Sementara Wardoyo SH. perwakilan dari Forum Bumbung Kosong (FBK) masih tetap konsisten untuk menanyakan dasar hukumnya apabila nanti memang Kotak Kosong diikutkan sebagai peserta Pilkada serentak di Surabaya. Karena memang tidak ada acuannya dalam PKPU yang dipakai sebagai payung hukum tentang kepesertaan Kotak Kosong/Kolom Kosong !?
Sementara Robby dari MPRS ikut menimpali usulan dari Wardoyo, kalau memang KPUD Surabaya masih belum bisa memberikan jawaban tentang keabsahan Kotak Kosong sebagai peserta Pilkada di Surabaya ini, lebih baik ditunda saja pentahapannya.
Karena bagaimanapun juga KPUD Surabaya sebagai Panitya Penyelenggara yang didanai dari Dana Hibah APBD yang nota benenya uang rakyat, harus bertanggung jawab secara hukum terhadap aturan aturan yang dijalankan tidak boleh bertentangan dengan hukum.
Sungkono juga menegaskan kawan-Kawan yang bergerak dilitigasi serta non litigasi, dimana bergerak bersama demi menghasilkan demokrasi yang sehat di Surabaya.
Diskusi kerakyatan ini dilakukan dalam hal menjawab kemandekan berdemokrasi di Surabaya. Seolah olah di Surabaya ini terjadi Krisis Kepemimpinan untuk 5 tahun kedepannya. Dan hal itu sudah ditandai oleh elite parpol yang ada diparlemen sebanyak 18 partai untuk sepakat secara berjama'ah hanya mengusung dan mendukung pasangan calon tunggal, yakni Petahana. (Yi)