Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Presiden Prabowo Deklarasikan GSN, Relawan Ndaru Gaspol Kerjasama Dengan PGRI

Senin, 04 November 2024 | November 04, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-04T09:24:47Z


 
Jakarta, NewsPelangi.co.id


Melaksanakan amanat Presiden Prabowo, Relawan Nderek Guru ( Ndaru) dibawah ketuanya Aditya Yusma, langsung gaspol  menemui Ketua Umum PGRI membahas langkah bersama membantu sekolah bagi anak yang kurang. Butuh Solidaritas Bersama agar permasalahan Pendidikan mereka teratasi.


Sabtu(02/11/2014), bertempat di Hall Arena Indonesia Gelora Bung Karno, Presiden Prabowo mendeklarasikan Gerakan Solidaritas Nasional( GSN). Dalam kesempatan ini Rosan Perkasa Roslani didapuk ketua umum GSN.  "Ini salah satu langkah untuk mengumpulkan para relawan, dan tokoh organisasi yang membela perjuangan kita. Kesempatan kita untuk reuni, kesempatan untuk saya untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawah di seluruh Indonesia di mana pun berada," ujar Presiden Prabowo 


 "Maksud dan tujuan usulan saya TKN yang tadinya jaringan organisasi cukup besar masif tidak bubar begitu saja, karena perjuangan kita belum selesai. Perjuangan kita adalah untuk bergerak bersama menuju Indonesia yang kita cita-citakan, Indonesia emas?," ucap dia.


Selain itu, Prabowo Subianto meminta anak buahnya menyumbangkan uang Rp100 ribu perbulan untuk membantu menyekolahkan anak kurang mampu. Ia menyebut, apabila satu orang menyumbang Rp1,2 juta per tahun, maka hal itu sama saja bisa menyekolahkan satu anak.

"Jadi kalau diantara kita bisa menyisihkan Rp1,2 juta satu tahun saja, berarti Rp100 ribu sebulan, itu sudah bisa menyekolahkan satu anak," kata Prabowo.


Lebih jauh ia mengatakan bahwa Ini merupakan paguyuban yang dibentuk untuk membangun dan menjaga kesinambungan pembangunan nasional bagi terwujudnya Indonesia Maju, menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. 


Sementara itu Habib Lutfi Bin Yahya yang ikut hadir dalam deklarasi menyatakan  Gerakan Solidaritas Nasional ini luar biasa, gagasan dan perintah dari Bapak Presiden Prabowo harus didukung oleh seluruh rakyat Indonesia. “ Mari kita dukung, kalo kita cinta bangsa Indonesia , kalo kita cinta negara ini, berilah kesempatan untuk menuju Indonesia emas, itu harapan saya khususnya , itu harapan kami, terima kasih” pesan Habib Lutfi Bin Yahya  

Minggu (03/11/2024), Relawan Ndaru sebagai organisasi relawan terbesar langsung gas pol, melalui Aditya Yusma selaku Ketuanya langsung menemui ketua umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. 


Dalam pertemuan tersebut membahas beberapa hal rencana kegiatan Bersama yaitu Gerakan untuk membantu menyekolahkan anak kurang mampu, berbagi seragam sekolah, hingga diskusi mengenai rancangan undang undang perlindungan Guru yang berkeadilan untuk guru dan siswa. Termasuk Bersama-sama memperingati Hari Guru 2024.


 “terima kasih Ibu Prof Uni, berkenan menerima kami dari Ndaru, bersilahturahmi pada hari libur ini, semoga niat baik kita Bersama dalam Gerakan Solidaritas Nasional/NDARU dengan tujuan untuk memuliakan Guru dan membantu anak anak kurang mampu untuk bersekolah segera dapat terlaksana menjadi aksi nyata, sesuai Perintah Bapak Presiden Prabowo dalam deklarasi GSN, “ Ungkap Aditya.


Kami Ndaru siap berkolaborasi dengan PGRI untuk membantu Siswa siswi kurang mampu dan juga guru guru dalam memberikan Pendidikan kepada generasi penerus bangsa. Pendidikan harus dimulai sejak dini, bahkan dari ayunan, Bukan hanya Guru di sekolah saja, tapi juga guru Kehidupan, Laulal Murrobi ma araftu Robbi, jika tanpa guru kita tidak akan mengenal Tuhan, Jelas Aditya.


Terkait kunjungan relawan Ndaru, Ketua Umum PGRI menyarakan bahwa selama ini kami merasa sangat terpojok tidak bisa berbuat apa apa, sedikit sedikit salah, jadi jika ada yang menyentuh kehidupan guru bagi kami berarti banyak  jadi mohon terus disuarakan, didorong dibantu, termasuk perjuangan kami undang undang perlindungan guru.

“itu tidak akan menimbulkan dampak keuangan bagi negara, tapi lebih kepada memberikan penghormatan bahwa disekolah tidak boleh ada kekerasan guru dan siswa, untuk masa depan bangsa, karena jika guru tidak mau  mendidik itu susah, karena jika hanya mengajar siapapun bisa, bahkan dengan AI dan teknologi lainnya saat ini, karena tugas utama guru itu lebih kepada mendidik” ungkap Ketum PGRI dengan penuh harapan. (tek)

×
Berita Terbaru Update