Semarang, newspelangi.co.id
Media MHl yang beralamat di Blitar membuat Viosari betul- betul merasa kecewa, sebab jaringan kemitraan dengan media MHl ini harus putus hubungan kerjasan dengan Kaperwil Jateng, hanya karena keputusan Pemimpin Redaksi Sutrisno, dianggap tidak profesional. "Masak saya wartawan di suruh bayar Rp. 100 ribu setiap satu berita yang tayang, apa gak keliru, dimana mana wartawan tugasnya cari berita, bukan malah di mintai duit" ujar Viosari Kaperwil Jawa Tengah Media MHl pada wartawan media ini.
Karena merasa terbebani dengan intervensi tersebut dirinya membuat surat pengunduran diri dari jabatan Kaperwil media MHI
Menurut Viosari dirinya Sudah memenuhi SOP yang di buat oleh Pimpinan Redaksi dengan membayar KTA, bahkan setiap bulan dirinya membayar oplah media Rp.1 juta bersama biro biro sudah saya penuhi. Tapi kenapa harus ada kata kata diktator "Itu kalau mau mbak Vio, kalau tidak mau ya sudah to mbak Vio silahkan membuat surat mengundurkan diri" kata Sutrisno Pimred seperti yang di tirukan Vio kepada media ini.
Ironisnya lagi melalui WhatsApp (WA) Pimpinan Redaksi mengatakan kalau perusahaan dapat apa kalau wartawan tidak membayar, "Sedang aku bayar kurir, bayar staf redaksi, bayar domain" kata Pimred di WA nya yang di bacakan Viosari pada wartawan, sabtu (17/4/2021). Terpisah, Sutrisno Pimred MHI saat di konfirmasi melalui Via WA mengelak kalau berita satu Rp. 100 rb. Menurutnya "Redaksi punya kebijakan kalau angkat Adv, per Adv 100 ribu. "Karena selama ini kan saya gratiskan, kalau gratis terus perusahaan ya gulung tikar. jawab Sutrino melalui Via WA.
(opa memet,Nu)